Pada 4 Oktober 2022, Yayasan BaKTI dan Rumpun Perempuan Sultra menggelar Lokakarya Pengarusutamaan Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI). Di kesempatan yang sama, juga dibentuk forum media di Kota Kendari, salah satu wilayah kerja program INKLUSI. Tujuan diadakannya forum media ini adalah untuk membangun kerjasama dengan media massa agar dapat lebih mendorong liputan positif terhadap isu-isu inklusivitas, khususnya terkait dengan perempuan, anak dan disabilitas.
Media massa merupakan pemangku kepentingan utama INKLUSI karena dapat memainkan peran strategis dalam menggalang dukungan publik terhadap hak-hak kelompok marginal. Melibatkan media lokal dan nasional untuk mendukung kerja advokasi tentang isu-isu inklusi paling efektif ketika kolaborasi kuat dan media memiliki pemahaman yang baik tentang isu-isu.
Proses penyamaan persepsi bahwa kita ada dalam satu frekuensi sangatlah penting, kalau kita berbicara tentang satu isu, agar kita dapat berjalan terus menerus”, ungkap M. Yusran Laitupa, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI saat membuka kegiatan ini.Husnawati adalah Direktur Rumpun Perempuan Sultra, salah satu mitra lokal Yayasan BaKTI di bawah INKLUSI. Dia mencatat bahwa isu inklusi sosial, terutama kesetaraan gender dan disabilitas, sebagian besar masih belum mendapat perhatian di Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, dukungan dari media sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat, serta memastikan Kendari dikenal sebagai kota inklusif. Forum media ini dihadiri oleh 15 perwakilan dari media lokal, media universitas, aliansi jurnalis, dan pemerintah daerah. Organisasi media tersebut antara lain Radio Republik Indonesia (RRI), Kompas.com (wilayah Kendari), Zona sultra.com, Telisik.id, Pena Sultra, Sultra Demo, Berita Kota, Konasara.com, Pers Mahasiswa Halu Oleo, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kendari. Wartawan dan perwakilan organisasi berbagi pengalaman dalam meliput isu-isu terkait kekerasan terhadap perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, yang difasilitasi oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kendari dan tim Sekretariat INKLUSI. Wartawan yang hadir bercerita bahwa mereka memiliki pengalaman menulis tentang isu-isu terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak, namun masih sedikit yang meliput isu-isu terkait disabilitas. “Selama ini saya sudah meliput isu kekerasan terhadap perempuan dan anak yang sering terjadi. Sedangkan disabilitas, saya belum,” kata salah satu peserta. Para peserta juga mendapatkan informasi bagaimana menulis berita dengan perspektif GEDSI. Diantaranya penggunaan kata-kata ramah disabilitas, menciptakan sudut cerita tanpa menyalahkan korban, dan memahami berbagai isu gender dan titik-temu. Forum media telah terbentuk di tujuh wilayah kerja BaKTI dalam program INKLUSI: Kabupaten Maros, Kota Parepare dan Kabupaten Tana Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan; Kabupaten Lombok Timur di Provinsi Nusa Tenggara Barat; Kota Ambon di Provinsi Maluku; Kabupaten Kupang di Nusa Tenggara Timur;, dan Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara. Forum media ini diharapkan dapat berkembang dan menjadi mitra strategis dalam peliputan isu-isu terkait GEDSI, dan kiprah INKLUSI. Hal ini akan mendukung INKLUSI dan mitranya untuk memajukan kesetaraan gender, hak-hak penyandang disabilitas, dan meningkatkan inklusi sosial di Indonesia.