Bahasa IndonesiaID
Kunjungan Parlemen Australia ke Program INKLUSI di Lombok Timur

Posted on Maret 21, 2024 by Dhina Kartikasari


Enam anggota Parlemen Australia melaksanakan kunjungan ke Program INKLUSI di Lombok Timur pada 17 Januari 2024. Para delegasi disambut dengan hangat oleh anggota Sekolah Perempuan ‘Pade Angen’ di Desa Loyok, salah satu desa yang didukung oleh INKLUSI melalui mitra KAPAL Perempuan dan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Mitra (LPSDM). Kunjungan ini merupakan bagian penting dari Australia Regional Leadership Initiative (ARLI). Inisiatif ini dirancang untuk memberikan anggota Parlemen Australia kesempatan berharga untuk mempelajari konteks program kerjasama pembangunan.

Berkumpul di Balai Desa Loyok, para delegasi Parlemen Australia beserta pemerintah setempat dan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat, berkesempatan untuk melihat bagaimana model pemberdayaan perempuan melalui Sekolah Perempuan KAPAL Perempuan dapat meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan sosial, serta membantu mengatasi tantangan kompleks seperti kekerasan berbasis gender dan perkawinan anak.

“Sekolah Perempuan Pade Angen di Desa Loyok ini sudah dijadikan rujukan bahkan direplikasi di dalam salah satu program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kabupaten Lombok Timur, yang diintegrasikan dengan program nasional Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,” ungkap Misiyah Ketua Dewan Eksekutif KAPAL Perempuan.

Sejak tahun 2022, melalui Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI), KAPAL Perempuan dan mitra lokal mereka LPSDM, telah mengembangkan inisiatif Sekolah Perempuan sebagai model pemberdayaan perempuan di wilayah terpencil. Sekolah ini tidak hanya menjadi rujukan pemerintah dalam program pemberdayaan perempuan dan anak, tetapi juga diintegrasikan dalam program nasional Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

Delegasi Parlemen Australia mengakui kontribusi berharga perempuan di tingkat komunitas, khususnya mengakui inisiatif Sekolah Perempuan yang secara efektif memetakan isu-isu sosial, ekonomi, dan politik di desa melalui pemetaan data partisipatif. Data yang terkumpul sangat penting bagi pemerintah desa karena melibatkan suara kelompok-kelompok marginal, serta memastikan pendekatan yang lebih inklusif dalam perencanaan pembangunan desa.

Delegasi Parlemen Australia juga melihat beragam kerajinan bambu yang dihasilkan oleh Artshop Kerajinan Bambu Sekolah Perempuan Pade Angen, sebuah usaha mikro yang mendorong pemulihan pasca pandemi dan kemandirian ekonomi bagi perempuan dengan memanfaatkan sumber daya lokal di desa.

Muhammad Juaini Taofik, Pj. Bupati Kabupaten Lombok Timur, melihat Desa Loyok sebagai contoh sukses model pemberdayaan perempuan yang berhasil, dan berharap pendekatan efektif ini dapat diadopsi di desa-desa lainnya. Pemerintah Lombok Timur juga telah menunjukkan dukungan penuh, melalui langkah-langkah nyata seperti Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan entitas regional kunci termasuk Bappeda, DP3AKB, Dukcapil, DPMPD, dan Dinsos. Kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama dalam memajukan peran perempuan dan pengembangan masyarakat di 13 desa di NTB, di mana tempat LPSDM bekerja.

Sesuai namanya ‘Pade Angen’ atau ‘Satu Tujuan’ dalam Bahasa Sasak, Sekolah Perempuan ‘Pade Angen’ menjadi kekuatan kolektif yang mendorong partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan. Kunjungan ini tidak hanya mencerminkan penghargaan dan pengakuan terhadap kontribusi perempuan di tingkat komunitas, namun juga sebagai langkah positif dalam meningkatkan upaya kolaboratif kerja sama multipihak untuk mendorong pengembangan masyarakat yang adil dan inklusif di Indonesia. 

Berita Terkait

Copyright © 2024 INKLUSI, Inc. Hak Cipta Dilindungi.