Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Ibu Gita Kamath, mengunjungi Kota Balikpapan pada 25 April 2024 untuk meninjau perkembangan Program INKLUSI, yang dilaksanakan oleh mitra organisasi masyarakat sipil (OMS) yaitu Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Indonesia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anzac, di mana Ibu Gita juga mengunjungi bertemu dengan Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, para pelaku bisnis Australia dan alumni Australia, serta meninjau pembangunan infrastruktur di sekitar Ibu Kota Nusantara.
Dalam kunjungannya, Ibu Gita berkesempatan melihat secara langsung implementasi program Strengthening Social Inclusion for Disability Equity and Rights (SOLIDER) yang dijalankan oleh SIGAB Indonesia melalui Program INKLUSI. Program SOLIDER fokus pada peningkatan akses penyandang disabilitas terhadap ketenagakerjaan inklusif, upaya pemulihan ekonomi, dan peningkatan partisipasi dalam pengambilan keputusan serta pembangunan.
Ibu Gita menyatakan bahwa kerja sama Indonesia-Australia melalui Program INKLUSI, mendukung strategi nasional untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. Dalam pidato pembukaannya, ia menekankan bahwa terciptanya masyarakat inklusif, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama, akan bermanfaat bagi semua pihak.
Direktur SIGAB Indonesia, Bapak M. Joni Yulianto, menjelaskan bahwa SIGAB telah membentuk Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK) di berbagai wilayah sebagai wadah bagi penyandang disabilitas untuk berbagi aspirasi, advokasi hak, serta berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan. Selain itu, SIGAB juga memperkuat Unit Layanan Disabilitas (ULD) di bidang ketenagakerjaan, meningkatkan aksesibilitas layanan publik, dan mendukung pendidikan inklusif guna membuka lebih banyak peluang kerja bagi difabel.
Di Kalimantan Timur, SIGAB telah mendirikan 12 KDK di 12 kelurahan, termasuk 6 di Kota Balikpapan dan 6 di Kota Samarinda. KDK di Balikpapan, yang tersebar di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Gunung Sari Ulu, Manggar, Manggar Baru, Telaga Sari, dan Prapatan, aktif dalam berbagai inisiatif peningkatan keterampilan dan pemberdayaan anggotanya. Upaya ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi swasta dan publik yang bekerja sama dengan SIGAB.
Ibu Gita Kamath juga berdiskusi dengan pejabat pemerintah setempat serta anggota KDK tentang upaya inklusi disabilitas di Kota Balikpapan. Beliau juga mengunjungi pameran usaha mikro yang dikelola oleh komunitas disabilitas, serta Kios DIF-ABLE, sebuah pusat kewirausahaan bagi penyandang disabilitas di Balikpapan.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Program INKLUSI untuk membangun masa depan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk memahami tantangan yang dihadapi komunitas disabilitas serta menguatkan kolaborasi multipihak untuk mewujudkan masyarakat inklusif.