Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, bersama delegasi Kedutaan Besar Australia Jakarta mengunjungi kegiatan Program Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI) di Kota Ambon, pada April 2024 untuk mendengar dan mendiskusikan capaian dari Mitra INKLUSI – Yayasan BaKTI dan Rumah Generasi.
Kedatangan mereka disambut oleh pemerintah setempat dan masyarakat, terutama oleh Komunitas Kelompok Kerja (Pokja) Inklusi dan Forum Disabilitas di Desa Hukurila, sebuah desa adat yang telah menerapkan peraturan inklusif (Negeri Inklusi).
Yayasan BaKTI dan Rumah Generasi telah berperan penting dalam menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, mempromosikan inklusi disabilitas, serta pemberdayaan masyarakat melalui kebijakan pembangunan desa di Desa Hukurila.
“Saya mengapresiasi kerja sama antara Pemerintah Desa Hukurila bersama Yayasan BaKTI dan Rumah Generasi untuk mendorong perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan. Harapannya, kemitraan kita melalui Program INKLUSI akan terus memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat yang paling rentan,” ujar Konsul-Jenderal, Todd Dias.
Di tingkat desa, Rumah Generasi telah membentuk dan memperkuat Pokja Inklusi dan Layanan Berbasis Komunitas (LBK) untuk mendukung dan mengadvokasi hak-hak kelompok marginal dan rentan. Dukungan ini diberikan oleh perwakilan LBK yang memahami gender, disabilitas, dan inklusi sosial, serta terampil dalam mendampingi korban kekerasan dan memberikan informasi terkait perlindungan sosial. Selain itu, Desa Hukurila juga membentuk Forum Disabilitas untuk mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas.
Reinhard Dequeljoe, seorang disabilitas netra yang merupakan anggota Pokja Inkusi dan Ketua Forum Disabilitas Desa Hukurila menyatakan kegembiraannya, karena sejak adanya Pokja Inklusi dan Forum Disabilitas, penyandang disabilitas telah dilibatkan dalam berbagai kegiatan di Desa Hukurila. Ia dan teman-temannya mendapatkan banyak pengalaman dalam kegiatan bersama masyarakat.
“Pengalaman saya di Pokja Inklusi ini sangat menyenangkan. Para penyandang disabilitas selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan. Kami mendapat banyak pengalaman. Untuk itu sebagai perwakilan Forum Disabilitas dan saya pribadi, saya merasa nyaman dengan adanya Pokja Inklusi ini, yang selalu setia mendampingi kami”, ujar Reinhard.
Reinhard juga menambahkan, bahwa dengan adanya Forum Disabilitas, Ia berharap semua penyandang disabilitas di Desa Hukurila dapat merasa aman dan bekerja sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Keesokan harinya, delegasi Kedutaan Besar Australia di Jakarta bertemu dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) di Ambon dan Dinas Tenaga Kerja Ambon. DP3AMD Ambon bekerja sama dengan Rumah Generasi untuk membentuk dan memperkuat
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Ambon. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja bermitra dengan Rumah Generasi untuk mengadvokasi dan membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) di bidang Ketenagakerjaan.
UPTD PPA sangat berperan penting dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, sedangkan ULD Ketenagakerjaan mendukung penyandang disabilitas dalam mengakses peluang kerja.
Jemmy Talakua, Koordinator Program INKLUSI di Rumah Generasi, menekankan kekuatan komitmen mereka. “Kami terus berkomitmen dalam melakukan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memastikan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, kelompok rentan, dan marginal lainnya. Dukungan ini sangat berarti bagi kami untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan menjadikan kota Ambon sebagai Kota Ramah HAM,” ujar Jemmy.
Kunjungan dan komitmen kerja sama ini, diharapkan dapat menciptakan perubahan yang signifikan, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dimana tidak ada seorang pun yang tertinggal.