Sekretariat INKLUSI terus berkomitmen dalam memperkuat peran Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif. Sebagai bagian dari inisiatif untuk memastikan keberlanjutan program, Sekretariat INKLUSI mengadakan Forum Pembelajaran Bersama Implementasi Program INKLUSI, yang menjadi medium untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antar-mitra INKLUSI.
Forum ini dilaksanakan dalam tiga seri sepanjang Juni hingga Agustus 2024 di Jakarta dan Surabaya. Peserta dibagi berdasarkan wilayah yaitu Jawa-Bali, Kalimantan-Sumatera, dan Indonesia Timur. Dihadiri oleh 200 peserta dari Mitra Utama, Mitra Lokal, dan Mitra Riset di setiap regionnya, forum ini memberikan ruang pada mitra dan mitra lokal untuk bertukar inovasi atau pendekatan yang mereka gunakan terkait isu yang mereka perjuangkan.
Melalui pendekatan interaktif dan kolaboratif, forum mengajak mitra INKLUSI untuk merefleksikan tantangan dan capaian selama dua tahun pelaksanaan program sekaligus memperkuat strategi keberlanjutan. Mitra melihat kembali prinsip-prinsip Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) yang mereka implementasikan di lapangan. Selain itu, forum ini memberi kesempatan memperkuat kapasitas mitra dalam menjalankan peran strategis mereka di organisasi masing-masing.
Forum berlangsung selama dua hari, terbagi dalam tiga sesi utama yaitu implementasi program, pengelolaan hibah, dan komunikasi. Pada sesi implementasi program, peserta terlibat dalam diskusi kelompok kecil yang fokus pada isu akses layanan dasar, penguatan ekonomi melalui koperasi, serta partisipasi dalam perencanaan desa inklusif. Diskusi ini memfasilitasi berbagi pengalaman langsung dari lapangan, memungkinkan adopsi praktik-praktik terbaik yang relevan di berbagai konteks.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kami agar ada persamaan persepsi (terkait GEDSI) pada organisasi, juga untuk meningkatkan kemitraan, kolaborasi, dan kerjasama antar organisasi-organisasi mitra INKLUSI, “ ujar peserta dari mitra INKLUSI dari Solo, Jawa Tengah.
Setelah sesi implementasi program selesai, dilanjutkan dengan sesi komunikasi yang mendukung implementasi program. Dalam pelatihan ini, mitra INKLUSI dilatih untuk memanfaatkan media digital yang mereka miliki guna meningkatkan kesadaran publik terkait isu-isu yang mereka perjuangkan. Mitra INKLUSI belajar mengemas pengalaman program secara menarik melalui penggunaan foto, video, infografis, serta membangun narasi inklusivitas melalui media sosial dan situs web organisasi. Dengan strategi komunikasi yang efektif, diharapkan pesan-pesan advokasi terkait GEDSI dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat, menjangkau khalayak yang lebih luas, serta memperkuat dampak Program INKLUSI di berbagai sektor.
“Saya banyak terbantu dari kegiatan ini dari sisi substansi, jejaring, perspektif dan tata cara teknis dalam menjalankan strategi komunikasi yang efektif. Khususnya mengetahui cara analisis pemangku kepentingan untuk media sosial, menggunakan media sosial untuk advokasi, serta mengukur atau melihat efektivitas kampanye dalam mengolah isu inklusivitas. “ ungkap peserta dari Yogyakarta yang mengikuti sesi implementasi program dan komunikasi.
Terpisah dari sesi program dan komunikasi, pada sesi pengelolaan hibah peserta mendapatkan pembaruan informasi terkait prosedur pengelolaan, pengendalian fraud, serta manajemen hibah berkelanjutan. Sesi ini memperkuat integritas dan transparansi, sebagai pilar keberhasilan program.
Melalui rangkaian forum ini Sekretariat INKLUSI berharap kapasitas serta sinergi antar-mitra meningkat sehingga dapat mendukung pembangunan inklusif di Indonesia. Kolaborasi dan pertukaran pengalaman ini sangat bermanfaat dalam memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya mewujudkan masyarakat inklusif.