Rangkaian kegiatan Temu Inklusi ke-6 resmi dimulai melalui acara Soft Launching yang digelar di Pendopo Bupati Cirebon pada 8 Mei 2025. Forum nasional dua tahunan ini mengangkat tema ‘Komitmen, Sinergi, Aksi, dan Inovasi Berbasis Kebhinnekaan untuk Indonesia Emas 2045.’
Diselenggarakan sejak 2014, Temu Inklusi merupakan inisiatif mitra INKLUSI, SIGAB Indonesia, dan didukung oleh komunitas disabilitas, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan pemerintah. Forum ini menjadi ruang berbagi, berjejaring, dan konsolidasi gerakan difabel yang telah melahirkan berbagai inisiatif, seperti konsep Desa Inklusif yang kini diterapkan di lebih dari 157 desa di 10 kabupaten di 5 provinsi.
Kabupaten Cirebon dipilih sebagai tuan rumah karena dinilai memiliki komitmen dan praktik baik dalam mendorong pembangunan inklusif. Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyampaikan kebanggaannya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan ini.
“Temu Inklusi merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dengan menjadikan kebhinnekaan sebagai fondasi untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon yang inklusif.”,ujar Bupati Imron.
Dukungan juga datang dari Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial (PKKS) BAPPENAS Tirta Sutedjo, yang menekankan pentingnya forum ini dalam memperkuat pelaksanaan indikator inklusi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan perencanaan pembangunan nasional.
“Organisasi difabel dan masyarakat sipil perlu menjadi mitra strategis pemerintah dan penggerak inovasi pemberdayaan penyandang disabilitas dalam proses pembangunan.”, ungkap Tirta Sutedjo.
Melalui Program Strengthening Inclusion for Disability Equity and Rights (SOLIDER) yang didukung oleh INKLUSI, SIGAB Indonesia, Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC), dan Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mendorong lahirnya enam desa inklusif, melakukan penguatan ULD Ketenagakerjaan yang telah menyalurkan lebih dari 600 tenaga kerja disabilitas, serta pelaksanaan Musrenbang Tematik Disabilitas.
Direktur SIGAB, Joni Yulianto, menyampaikan bahwa Temu Inklusi menjadi wadah pembelajaran dan interaksi lintas sektor yang mempertemukan segala perbedaan.
“Temu Inklusi adalah ruang interaksi dan pembelajaran, tempat di mana perbedaan tidak menjadi sekat. Kami menargetkan kehadiran 2.000 peserta dari seluruh Indonesia dan berharap forum ini dapat memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi desa penyelenggara.”,ujar Joni.
Soft Launching ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan menuju acara puncak Temu Inklusi ke-6 yang akan dilaksanakan pada 2–4 September 2025 di Desa Durajaya, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Kegiatan yang direncanakan meliputi diskusi tematik, kompetisi kreatif “Orang Muda Bicara Inklusi,” serta pengumpulan praktik baik dari komunitas disabilitas dan masyarakat sipil. Temu Inklusi 2025 ini harapannya dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dan melahirkan berbagai inisiatif inovatif yang mendukung kebijakan dan ekosistem inklusi di Indonesia.