Pendekatan

Program INKLUSI fokus pada inklusi yang menyeluruh, termasuk bagi perempuan, individu atau kelompok dengan disabilitas, dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan lainnya. Secara khusus, INKLUSI bekerja untuk meningkatkan inklusi melalui empat prioritas berikut:

Meningkatkan Akses ke Layanan Dasar

Perlindungan dari Kekerasan

Ketahanan Ekonomi dan Penghidupan

Partisipasi yang Inklusif Dalam Pembangunan

Untuk mewujudkan ini, INKLUSI melakukan berbagai kegiatan berikut:

Memfasilitasi Aksi Kolektif

INKLUSI menyatukan mitra-mitra masyarakat sipil sehingga mereka dapat menyepakati, dan mengejar, prioritas-prioritas untuk lebih memajukan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial.

Mendorong Dialog

INKLUSI memfasilitasi dialog dan pertukaran informasi mengenai kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial antara masyarakat sipil, pemerintah dan penyedia layanan untuk memperkuat inklusi melalui koordinasi dan konsistensi.

Memberi Dukungan dan Saran

INKLUSI bekerja bersama para mitra untuk memperkuat pendekatan mereka terhadap kesetaraan gender, inklusi disabilitas, dan inklusi sosial.

Menangkap dan Mengumpulkan Bukti

INKLUSI mengumpulkan bukti kuat yang dapat digunakan oleh para advokat, pembuat kebijakan, akademisi, dan pihak lain dalam upaya mereka mencapai kemajuan menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial.

Pengelolaan Hibah

INLKUSI memberikan dan mengelola hibah multi-tahun kepada mitra masyarakat sipil.

Pendekatan yang dipertimbangkan dan berbasis bukti

INKLUSI mengumpulkan bukti terkait pengalaman yang kompleks dan dialami langsung oleh orang-orang yang terpinggirkan. Kami kemudian bermitra dengan organisasi masyarakat sipil di Indonesia dalam menggunakan pengetahuan ini untuk mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi oleh kelompok yang terpinggirkan agar dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari pembangunan di Indonesia.

Untuk melakukan ini, kami memulai dengan pemahaman bahwa individu atau kelompok yang terpinggirkan mungkin mengalami hambatan berlipat-lipat dalam pembangunan, mungkin berupa hambatan fisik, identitas, atau karakteristik lainnya. Contohnya, seseorang bisa dirugikan atas dasar gender, disabilitas yang disandangnya, atau lokasi tinggalnya yang terpencil.

Ketika seseorang atau sekelompok orang mendapati bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat karena satu atau beberapa faktor, terkadang sulit bagi mereka untuk mengatasi hambatan yang mereka hadapi.

Dengan menggunakan pendekatan yang dipertimbangkan dan berbasis bukti untuk mengidentifikasi dan memahami berbagai hambatan tersebut, INKLUSI bersama mitra-mitra kami dapat lebih akurat menentukan kebutuhan dan melakukan advokasi untuk menciptakan perubahan yang dibutuhkan agar tidak ada seorangpun yang tertinggal dalam pembangunan.